Kategori Berita

Informasi

Home Kolom

Kuantitas UMKM Indonesia Tertinggi di ASEAN, Kurangnya Dimana?

Bagikan:

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

Menurut ASEAN Investment Report yang dirilis September 2022, Indonesia memiliki usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terbanyak di kawasan ASEAN. Laporan tersebut mencatat jumlah UMKM di Indonesia pada tahun 2021 mencapai sekitar 65,46 juta unit. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibanding negara-negara tetangga tersebut diatas.

 

Pada 2021 UMKM Indonesia tercatat mampu menyerap 97% tenaga kerja, menyumbang 60,3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), serta berkontribusi 14,4% terhadap ekspor nasional. Proporsi serapan tenaga kerja UMKM Indonesia itu merupakan yang paling besar di ASEAN. Di negara-negara tetangga, UMKM hanya menyerap tenaga kerja di kisaran 35%-85%.

 

Akan tetapi, jika dilihat dari kinerjanya, Indonesia masih kalah dari Myanmar yang UMKM-nya mampu menyumbang hingga 69,3% terhadap PDB setempat.UMKM Indonesia juga tertinggal dibanding UMKM Singapura yang kontribusi ekspornya mencapai 38,3%, Thailand 28,7%, Myanmar 23,7%, dan Vietnam 18,7%.

 

Adapun saat ini pemerintah Indonesia tengah berupaya mendorong peningkatan kinerja UMKM nasional, salah satunya lewat strategi digitalisasi. Presiden Jokowi meminta agar ada 30 juta UMKM yang go digital di 2024 mendatang, demikian keterangan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian M. Rudy Salahuddin Oktober tahun lalu

 

Pada dasarnya hasil akhir yang diharapkan tak hanya transformasi UMKM ke dimensi digital. Lebih daripada itu, para pelaku UMKM didorong agar mampu eksis menjadi pemain global dan berorientasi ekspor

 

Faktor yang paling dominan dalam kegagalan UMKM berdasarkan hasil wawancara adalah faktor kurangnya pengembangan dibidang sumber daya manusia, penuruan kualitas produk dan jasa dibidang inovasi dan teknologi, serta keadaan ekonomi yang tidak memadai. Ada begitu banyak permasalahan UMKM yang sering ditemui oleh para pebisnis.

 

Menjalankan sebuah bisnis memang tidaklah mudah, terutama bila kamu baru mulai merintis bisnis kecilmu sendiri. Untuk itu, melalui tulisan ini, khusus anggota GARPU akan mendapatkan informasi penting seputar berbagai permasalahan UMKM yang akan sering dijumpai di kemudian hari. Para pakar UMKM memberi solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang dialami pedagang UMKM.

 

Berikut ini, setidaknya ada sepuluh  permasalahan UMKM yang umum terjadi dan juga solusinya yang penting untuk dietahui antara lain yaitu:

A. Perlu Memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

Banyak pengusaha UMKM yang masih kurang memahami bahwa setiap kegiatan usaha apa pun yang berjalan di negara Indonesia membutuhkan SIUP. Jika tidak memiliki SIUP, akan ada banyak kendala yang dialami seperti sulitnya proses pengajuan modal usaha hingga pembayaran pajak kepada negara.

 

B. Modal Usaha yang Minim

Sebagian besar pebisnis UMKM pernah menghadapi masalah dimana modal usaha yang mereka miliki sangat minim untuk mengembangkan usaha. Akan tetapi, kamu tidak perlu khawatir karena saat ini ada begitu banyak  platform yang dapat membantu para pebisnis UMKM untuk mendapatkan suntikan modal usaha.

 

C. Tidak Memiliki Pengetahuan yang Luas Mengenai Bisnis

Sebagai seorang pebisnis UMKM, kamu perlu memiliki pengetahuan yang luas mengenai bisnis dan bagaimana cara mengembangkannya. Untuk dapat memperluas wawasan mengenai bisnis, kamu dapat mempelajari bagaimana kompetitor menjalankan bisnis mereka. Carilah informasi yang selengkapnya dan carilah suatu hal yang dapat kamu kembangkan menjadi konsep bisnis yang baru dan menguntungkan.

 

D. Kurang Memanfaatkan Pemasaran Digital Untuk Meningkatkan Penjualan

Pemasaran digital menjadi sarana promosi yang dapat membantu kamu untuk meningkatkan penjualan. Banyak pebisnis UMKM yang masih jarang memanfaatkan pemasaran digital sehingga pada akhirnya bisnis tersebut menjadi kurang terekspos ke masyarakat luas. Oleh karena itu,  promosikan bisnis kamu melalui digital dengan strategi pemasaran yang unik serta menarik.

 

E. Belum Tahu Cara Mengembangkan Bisnis

Hanya karena kamu seorang pelaku UMKM tidak menutup kesempatanmu untuk mengembangkan bisnismu. Sayangnya, kebanyakan pelaku UMKM di Indonesia masih belum menyadari pentingnya membuat strategi pengembangan bisnis.Bila kamu berniat mengembangkan bisnismu, rajin-rajinlah melakukan berbagai hal ini seperti Riset pasar, Riset kompetitor, Riset target pasar, Berinovasi dan mengembangkan produk/jasa baru, Mengembangkan ilmu mengenai dunia bisnis, Mengevaluasi kinerja bisnis, Menyesuaikan strategi bisnis dan pemasaran seiring perkembangan industri.

 

F. Tidak Melakukan Branding

Meskipun branding identik dengan perusahaan-perusahaan besar, bukan berarti bisnis kecil tidak membutuhkan branding yang baik. Justru sebaliknya, pada pasar yang padat dengan kompetisi bisnis, sebuah UMKM justru akan semakin berhasil dengan identitas  branding yang unik dan menarik. Jadi, sejak awal, tentukanlah image atau citra yang ingin ditampilkan oleh usaha dan produkmu. Kemudian, kembangkanlah citra tersebut dengan berbagai strategi branding seperti Membuat logo, nama usaha, dan tagline yang unik, Membuat website sendiri sebagai media branding, Menggunakan media sosial sebagai platform untuk mengukuhkan citra bisnis, Berfokus dalam meningkatkan dan menjaga kualitas produk yang ditawarkan, Meningkatkan pelayanan kepada konsumen.

 

G. Komunikasi Bisnis yang Kurang Efektif

Komunikasi bisnis yang kurang efektif juga merupakan salah satu permasalahan UMKM di Indonesia. Karena kurangnya pengalaman, pelaku UMKM seringkali sulit berkomunikasi dengan pelanggan, karyawan, dan stakeholder lainnya dengan efektif. Hal ini tentunya berpengaruh besar pada banyak hal, dimulai dari efisiensi manajemen operasional bisnis hingga kemampuan menjaga loyalitas pelanggan.

 

Solusi untuk masalah ini sebenarnya cukup mudah, tetapi dalam praktis, pelaku UMKM mungkin menghadapi kesulitan menerapkannya. Salah satu solusi masalah ini adalah dengan menggunakan teknologi yang tersedia. Contohnya, menggunakan media sosial untuk meningkatkan efisiensi komunikasi bisnis dengan konsumen ataupun menggunakan aplikasi absensi untuk mengkomunikasikan informasi shift kepada karyawan.

 

H. Pembukuan Secara Manual

Proses pembukuan manual dapat menjadi kendala dalam bisnis UMKM Anda. Di zaman yang sudah digital ini sebaiknya proses pembukuan harus beralih dari manual ke otomatis. Jika pada proses pembukuan manual mengalami kerusakan, kehilangan, atau kesalahan akan mengakibatkan kehilangan data dan sistem penjualan akan tertunda.

 

Proses pembukuan adalah proses yang sangat penting dalam perkembangan strategi bisnis terbaru dan merupakan salah satu syarat wajib yang diperlukan untuk melakukan peminjaman modal. Solusinya adalah dengan beralih ke proses pembukuan secara otomatis dengan menggunakan aplikasi atau sistem pembayaran online yang sudahterintegrasi.

 

I. Kurangnya Inovasi Produk

Kurangnya inovasi produk juga dapat menjadi kendala dalam bisnis UMKM Anda. Setiap harinya konsumen akan mencari produk-produk yang berbeda dari segi jasa, harga, dan pelayanan. Jika konsumen melihat produk yang sama pada setiap harinya, maka konsumen akan melihat kompetitor Anda sehingga bisnis yang sedang dijalankan oleh Anda akan mengalami masalah keuangan dan penjualan setiap bulannya. Solusinya adalah Anda membarui dan mengetahui produk-produk Anda yang diminati oleh konsumen Anda dan mengikuti tren pasar.

 

J. Sulitnya Mencatat Daftar Absensi Karyawan Secara Manual

Kamu tentu tidak sendiri dalam menjalankan bisnis saat ini. Ada banyak karyawan yang terlibat dan kamu perlu memantau kinerja mereka. Salah satu cara untuk memantau kinerja karyawan adalah dengan menggunakan sistem absensi.  Sayangnya, sistem absensi yang digunakan oleh para pebisnis UMKM saat ini masih menggunakan cara manual yang tentu dapat mengurangi tingkat efektivitas dalam mengolah data. Sebagai solusinya, kamu bisa beralih dengan menggunakan aplikasi absensi online.

 

Penulis melihat faktor kelemahan pada pedagang UMKM khususnya anggota GARPU dan pengusaha UMKM pada umumnya di Indonesia sedikitnya anggaran dan pembiayaan. Kami menyadari bahwa kesulitan yang dihadapi oleh usaha berskala kecil biasanya memiliki anggaran yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan besar dalam menjalankan usahanya.Oleh karena itu, keberadaan GARPU akan banyak membantu bagaimana mengembangkan pedagang UMKM anggota GARPU menyediakan pembinaan, pendidikan, proses perizinan, packaging, marketing dan lain sebagainya. Maka dari itu, pedagang UMKM harus mengetahui kelebihan kamu,segera berinovasi, fokus pada satu bidang usaha saja, harus bersikap dan berkomitmen bahwa setiap angan-angan akan mudah jika di mulai.

 

Artikel ini sengaja ditulis berdasarkan kepergian kami ke Arab Saudi yang kedua itu pada minggu yang lalu bersama para tokoh masyarakat dari kota Poso, Sulawesi Tengah dan Balikpapan membawa beberapa produk home industri. []

 

*Penulis merupakan Dewan Pakar DPP Partai Nasdem  dan Ketua Penasehat DPP GARPU

Penulis: Habib Dr Mohsen Hasan Alhinduan Lc MA

Bagikan:

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

Advertorial

Berita Terkait

Berita Lainnya

Leave a Comment

Advertorial

Berita Terpopuler

Kolom

Suara Pembaca

Kirimkan tanggapan dan komentar Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik dan keluhan konsumen.

Kategori Berita