Kominfo Dorong Anak Muda Wujudkan Komunitas Digital ASEAN

Bagikan:

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong anak muda mengambil peran peran penting dalam pelembagaan transformasi digital di Asia Tenggara. Pasalnya, kaum muda masa kini yang lahir di tengah ekosistem digital merupakan agen perubahan dalam lanskap digital.

 

“Adalah kaum muda yang akan menentukan apakah jargon ASEAN yakni ‘ASEAN, a digitally connected community’ dapat terwujud pada tahun 2025 nanti dan seterusnya,” ujar Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang Digital dan Sumber Daya Manusia, Dedy Permadi dalam siaran persnya yang dikutip Senin,  (6/6/2022).

 

Menurut Stafsus Menteri Kominfo, Dedy Permadi, laporan ASEAN Digital Generation Report 2021 yang dirilis World Economic Forum dan Sea Ltd menunjukkan peran penting kaum muda dalam pengembangan keterampilan digital selama pandemi Covid-19.

 

“Sebanyak 36 persen responden mengakui bahwa sebagian besar keterampilan digital diajarkan oleh remaja berusia 16-35 tahun. Oleh karenanya penting bagi para pemuda untuk meningkatkan keterampilan digital mereka,” ungkapnya.

 

Bahkan menurut Dedy Permadi kaum muda perlu mempertahankan status keahlian dan meningkatkan hard-skill untuk menjadi bagian penting transformasi digital yang tengah berlangsung.

 

“Begitu pula dengan soft-skill, yang berfokus pada pemikiran kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi,” tandasnya.

 

Saat ini, Kementerian Kominfo terus mendorong peningkatan keterampilan digital kaum muda lewat program pengembangan talenta digital. Menurut Dedy Permadi, program itu menyasar kaum muda pada tiga level keterampilan.

 

“Pertama, Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi yang menyasar keterampilan digital dasar. Lalu keterampilan digital tingkat menengah didorong lewat berbagai kerja sama dengan perusahaan teknologi global dalam program Digital Talent Scholarship (DTS). Sementara keterampilan digital tingkat lanjutan disiapkan melalui program Digital Leadership Academy (DLA),” jelasnya.

 

Dedy Permadi menyatakan program DLA bekerja sama dengan universitas terkemuka dunia yang menyasar para anak muda yang menduduki posisi strategis pengambil keputusan.

 

“Saya yakin bahwa program tersebut dapat menjadi tolok ukur serta inspirasi bagi negara lain, untuk membina talenta digital yang dapat mengoptimalkan transformasi digital di Indonesia,” ungkapnya. []

Bagikan:

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

Advertorial

Berita Terkait

Berita Lainnya

Leave a Comment

Advertorial

Berita Terpopuler

Kolom

Suara Pembaca

Kirimkan tanggapan dan komentar Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik dan keluhan konsumen.

Kategori Berita