Kategori Berita

Informasi

Isi Webinar UMKM DPP GARPU, Ini 10 Langkah Berbisnis Kuliner Ala Hendy Setiono

Bagikan:

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

Jakarta – Founder dan CEO Baba Rafi Entreprise, Hendy Setiono baru-baru ini mengisi website seminar (webinar) pengembangan UMKM yang digelar oleh DPP Gerakan Restorasi Pedagang dan UMKM (GARPU). Dalam seminar online yang diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai daerah di Indonesia itu, Hendy berbagi 10 langkah efektif dalam menjalankan bisnis kuliner.

 

“Bisnis kuliner selalu gurih. Peluangnya banyak sekali. Hal itu dipengaruhi oleh inovasi yang mudah, lokasi yang flexible, dan tentunya profit kuliner yang maksimal dan berlipat-lipat. Namun bukan berarti nihil tantangan. Bisnis kuliner itu kompetisinya ketat, sensitif terhadap isu kesehatan makanan, dan teknologi terus berkembang yang membuat pelaku F&B harus adaptif,” demikian ujarnya yang begitu serius disimak oleh peserta Webinar.

 

Untuk itu, Hendy menyebutkan ada 10 langkah penting yang perlu dikuasai oleh para pelaku usaha di sektor Food & Beverages (Makanan dan Minuman). Langkah pertama kata Hendy adalah memastikan segmennya pas. Perlu memahami segmentasi kuliner yang akan dijalankan sembari memahami pula perilaku, kebutuhan, dan trend yang terjadi di lingkungan segmen pasar tersebut.

 

Yang kedua, pastikan positioning yang sesuai dengan target pelanggannya. Hendy menjelaskan, produk kuliner yang ditawarkan tidak boleh berlebihan secara promosi. “Harus jelas positioning yang dijanjikan. Jangan over promised, tapi under delivered. Simplenya, kalau mahal jangan bilang terangkau,” begitu tegas pria kelahiran Surabaya itu.

 

Pada langkah ketiga, pelaku usaha kuliner dituntut untuk menyiapkan konsep pembeda. “Boleh menunya sama seperti ayam, daging, atau apapun itu, tapi harus ada konsep yang berbeda. Ya, kamu tidak perlu cantik atau tampan, yang penting tampil berbeda,” ujarnya memberi analogi dan disambut tawa renyah para peserta.

 

“Langkah keempat, pastikan produknya sesuai dengan yang dijanjikan. Lalu pada tahapan kelima, setting harga sekompetitif mungkin. Agar selalu menjadi alternatif konsumen,” papar pria yang berulang tahun di 30 Maret 1983.

 

Yang tak kalah penting, pada langkah enam produk kuliner haruslah mudah diakses oleh berbagai konsumen dengan segenap perbedaan latar belakangnya. Di era digital ini, mendorong digitalisasi produk kuliner adalah sebuah kewajiban yang harus diupayakan oleh ownernya. “Paling mudah ngikut market place yang sudah ada seperti Gojek, Grab, dan lain sebagainya. Atau bisa melalui pengembangan sistem franchiseable (waralaba-Red),” beber peraih Terbaik I Wirausaha Muda Mandiri 2007 oleh Bank Mandiri.

 

Selanjutnya, upaya pengelolaan promosi merupakan langkah penting ketujuh yang dinilainya perlu disiapkan dengan sedemikian rupa. Saat ini, trend konsumen tak pernah mengabaikan makanan-makanan yang berhasil viral di berbagai platform online. Solusinya jelas Hendy ada dua, yang pertama optimalkan sosial media. Sementara solusi kedua adalah dengan memanfaatkan sistem promosi berbayar melalui review dan kolaborasi bersama Seleb Medsos.

 

“Langkah kedelapan, layani terus dengan sepenuh hati. Rawat konsumen agar bisa bertransformasi menjadi loyal costumer. Lalu langkah kesembilan yakni evaluasi secara kontinu. Evaluasi aktifitas internal. Apakah kualitas produknya masih sama, totalitas tim kerjanya sama, layanannya sama. Begitu juga evaluasi aktifitas eksternal. Amati perubahan konsumen, begitu juga kondisi kompetitor. Evaluasi rutin akan membantu bisnis kuliner terus survive,” jelas suami Nilamsari tersebut.

 

Sementara itu langkah terakhir yang dinilai juga sangat subtansial adalah konsistensi. Bisnis kuliner harus dijalankan dengan sangat konsisten. Lumrahnya, proyeksi keuntungan dalam bisnis kuliner tidak bisa dicapai dalam waktu dekat. Rata-rata mencapai 1-3 tahun mendatang. “Semua akan sia-sia jika musiman, semua akan bubar kalau mood-moodan. Yang saya petik dan tuai hari ini bersama semua pihak, adalah buah manis dari kerja keras dengan konsisten,” demikian tutup Hendy. []

Penulis: Yuli Rahmad

Bagikan:

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

Advertorial

Berita Terkait

Berita Lainnya

Leave a Comment

Advertorial

Berita Terpopuler

Kolom

Suara Pembaca

Kirimkan tanggapan dan komentar Anda yang berkaitan dengan pelayanan publik dan keluhan konsumen.

Kategori Berita