Perempuan dengan setelan seragam biru berlabel DPW Gerakan Restorasi Pedagang dan UMKM (GARPU) Lampung ini terlihat sangat antusias melayani beberapa pembeli. Namanya cukup pendek. Yaya. Walau tak muda lagi, semangat berdagangnya tak pernah luntur. Sejak pagi hingga sore, Yaya tak kekurangan spirit. Dengan sumringah dia menunggu pembeli cemilannya di arena Rakernas Partai Nasdem di Jakarta Convention Center (JCC).
Di sela-sela melayani sejumlah pembeli, Yaya menyempatkan diri untuk berbagi cerita. Cemilan bikinan Yaya diberi nama Dian Cake dan Cookies. Pemilihan nama Dian mengikuti nama putri sulungnya. Bisnis ini sudah dikembangkan sejak 5 tahun silam di Teluk Betung, Bandar Lampung. Dasarnya memang bisnis rumah tangga.
“Awalnya karena hobi aja. Kemudian baru diseriusi,” ujarnya mengenang awal-awal membangun usahanya.
Cake dan Cookies akhir-akhir ini memang telah menjadi salah satu primadona bisnis rumah tangga. Selain karena modalnya kecil, pembuatannya juga bisa dilakukan di tengah-tengah kesibukan lainnya. Apalagi sebagai ibu rumah tangga. Yaya tentunya masih memiliki aktifitas lainnya yang juga tak bisa diabaikan.
Karena itu, Yaya begitu menikmati proses pengembangan usaha ini. Apalagi urusan kue dan cemilan adalah salah satu penganan wajib di tengah-tengah keluarga Indonesia. Masyarakat Indonesia dikenal suka mengemil dalam kondisi apapun. Tidak saja itu, cemilan-cemilan istimewa dari Lampung juga sering dijadikan sebagai oleh-oleh dan bingkisan.
“Selain nerima pesanan pribadi, produk saya ini juga saya titip di sejumlah pusat oleh-oleh di Lampung,” tuturnya.
Di acara Rakernas Nasdem, Yaya hanya membawa sebagian saja dari produk-produknya. Agar lebih praktis dan tahan lama, dia membawa kategori makanan kering.
“Ada Akar Kelapa dan beberapa jenis cookies, kue berbahan dasar mentega, telur, dan tepung,” katanya.
Memang dari segi pendapatan, omset yang dicapai Dian Cake dan Cookies belum optimal. Namun sebagai ibu rumah tangga, Yaya cukup puas dengan usaha dan penjualan yang dilakukannya.
“Uang dapat, teman dapat,” pungkasnya sumringah.
Setiap bulan omset yang diraihnya berkisar antara Rp 3-5 juta. Di luar benefit pendapatan, selama ini dia turut dilibatkan di berbagai pameran dan bazar. Kegiatan yang demikian tidak saja memberikan penyegaran bagi dirinya. Yaya mengaku bisa memanfaatkan kesempatan terlibat di even-even besar sebagai ajang pembelajaran.
“Kan ketemu banyak orang. Ketemu banyak pengusaha,” jelas Yaya.
Apalagi di arena Rakernas Nasdem. Disini Yaya mendapatkan fasilitas stand UMKM secara Cuma-Cuma dari DPP GARPU. Pada hari pertama kemarin di tanggal 15 Juni 2022, Yaya memilih lokasi di dalam gedung Jakarta Convention Center Senayan.
“Sekarang pindah ke luar. di area parkir. Konsumen di luar lebih banyak,” tandasnya lagi tersenyum.
Kedepan dia masih berharap baik Partai Nasdem dan GARPU terus memberikan akses yang besar bagi dirinya dan pelaku UMKM di seluruh tanah air. Even-even nasional seperti yang diikutinya hari ini jelas memberikan nilai tambah baik bagi produknya, juga bagi dirinya secara personal. Diapun berkomitmen akan mengikuti seluruh proses pendampingan UMKM oleh DPW GARPU Lampung dengan harapan usahanya dapat terus berkembang. []